|
Jika perubahan iklim terus berlanjut pada tingkat saat ini, planet ini akan hancur. Daerah pesisir akan bergerak ke daratan, dan udara akan menjadi panas dan berat, dengan polusi yang bercampur dengan panas. Suasana akan sangat tebal dan berkabut sehingga banyak orang akan batuk dan kesulitan bernapas. Badai dan gelombang panas yang tidak dapat diprediksi akan berkumpul bersama, sehingga berbahaya untuk melangkah keluar.
Dampak perubahan iklim terhadap kehidupan manusia
Dampak perubahan iklim sudah dirasakan dan akan terus memburuk, dengan suhu global diperkirakan akan naik satu derajat Celcius di atas tingkat pra-industri. Gelombang panas akan menjadi lebih intens di banyak daerah, curah hujan ekstrim akan menjadi lebih sering, dan laut akan terus menghangat dan mengasamkan. Dampak tersebut akan mempengaruhi kehidupan manusia dalam banyak hal.
Semua orang di mana pun akan merasakan dampak perubahan iklim terhadap kesehatan mereka. Gelombang panas dan kualitas udara yang buruk akan meningkatkan frekuensi dan intensitas kejadian ekstrim lainnya. Akibatnya, banyak orang akan lebih berisiko terkena penyakit, terutama mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada. Peningkatan suhu merupakan ancaman bagi semua orang, tetapi dampaknya pada kelompok rentan sangat parah. Orang dengan masalah pernapasan, anak kecil, orang tua, dan mereka yang bekerja terutama di luar ruangan akan menjadi yang paling berisiko.

Dampak perubahan iklim terhadap ekosistem
Ekosistem mungkin lebih rentan terhadap perubahan iklim daripada yang diperkirakan sebelumnya. Perubahan iklim mengubah banyak sifat ekologi penting, termasuk suhu dan jenis air di suatu wilayah. Misalnya, lautan yang memanas membatasi sirkulasi nutrisi dan oksigen, yang sangat penting bagi hampir semua kehidupan di Bumi. Sebagian besar jaring makanan bergantung pada fitoplankton, yang bertanggung jawab atas setengah dari semua produksi primer. Di daerah dengan es laut berkurang, pemanasan iklim meningkatkan ketersediaan sinar matahari dan mendukung pertumbuhan populasi fitoplankton, mengkatalisasi produksi primer.
Dampak perubahan iklim di daerah kutub
Pemanasan di seluruh dunia semakin cepat, tetapi wilayah kutub melihat efek yang paling menonjol. Suhu Arktik telah meningkat lebih dari satu derajat Celcius sejak 1945, sementara Antartika hanya sedikit menghangat. Peningkatan pemanasan diperkirakan akan meningkatkan suhu Arktik sebesar empat hingga lima derajat Celcius dalam beberapa dekade mendatang. Sementara itu, suhu Antartika dapat naik dua hingga tiga derajat Celcius dalam periode yang sama. Peningkatan pemanasan di wilayah kutub akan berdampak dramatis pada populasi beruang kutub, lanskap, dan kehidupan penduduk Arktik. Peningkatan pemanasan sudah mempercepat pencairan lapisan es Greenland, dengan konsekuensi dari keadaan yang berubah ini bagi kehidupan laut dan ekosistem yang bergantung pada suhu dingin.
Pemanasan Arktik diperkirakan akan mengurangi gradien suhu antara wilayah kutub dan garis lintang tengah. Perubahan ini akan berdampak pada pola angin dan aliran jet kutub dan dapat meningkatkan frekuensi kejadian cuaca ekstrem di garis lintang tengah. Selain itu, pemanasan yang terus meningkat diperkirakan akan menyebabkan frekuensi dan intensitas wabah musim dingin yang lebih besar, dengan konsekuensi yang berpotensi parah. Selanjutnya, suhu Arktik kemungkinan akan terus meningkat.

Dampak perubahan iklim di negara pulau kecil
Perubahan iklim akan meningkatkan kerentanan negara-negara pulau kecil terhadap kejadian ekstrim dalam curah hujan dan suhu. Peristiwa ini akan mempengaruhi curah hujan, anggaran kelembaban tanah, angin yang berlaku, dan pola aksi gelombang. Variasi jangka pendek dalam intensitas siklon tropis akan meningkat, sedangkan efek dari peristiwa El Niño akan menjadi lebih parah. Selain itu, peningkatan kekeringan akibat perubahan iklim akan menyebabkan banjir yang lebih signifikan dan kenaikan permukaan laut.
Risiko eksistensial dari perubahan iklim
Sementara perubahan iklim secara luas diakui sebagai ancaman global, kita hanya tahu sedikit tentang dampak yang mengalir. Selain itu, sains belum secara memadai mendefinisikan, membingkai, atau menganalisis spektrum risiko kelas atas. Pengetahuan yang terbatas ini menghambat kemampuan kita untuk terlibat dalam narasi yang muncul. Mengingat keterbatasan ini, mengidentifikasi dan mengatasi risiko eksistensial dari perubahan iklim sangat penting.